Jumat, 26 April 2013


Konsep Dasar Statistika



PENDAHULUAN

Sejak dulu statistika merupakan ilmu yang sangat penting, bukan saja sebagai ilmu yang dipelajari di sekolah termasuk perguruan tinggi tetapi juga sebagai ilmu terapan. Penerapannya misalnya dalam ekonomi, pendidikan, managemen, biologi, riset,  dan dalam kegiatan masyarakat lainnya.
Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan juga untuk membuat rencana masa datang. Pimpinan mengambil manfaat dari kegunaan statistika untuk melakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam menjalankan tugasnya, diantaranya: perlukah mengangkat pegawai baru, sudah waktunyakah membeli mesin baru, bagaimanakah kemajuan usaha dari tahun-tahun yang lalu dan masih banyak lagi. Penggunaan penting lainnya dari statistika ialah untuk meramalkan kejadian-kejadian yang akan datang. Misalnya ramalan cuaca, ramalan jumlah penduduk di waktu yang akan datang, ramalan keadaan angin, dan badai terutama bagi para nelayan serta banyak lagi kegunaan lainnya.
Fakta atau gambaran yang disampaikan melalui statistik pada umumnya bersifat normatif dan hemat atau praktis, sebab berbagai informasi itu disarikan dalam gambaran-gambaran yang sederhana baik berupa tabel, maupun diagram, namun memiliki makna yang luas.
Sebagian kita tidak mendapatkan pengetahuan statistika secara mendalam. Walaupun begitu, paling tidak kita mempunyai pengertian tentang statistika, meskipun tidak banyak.
Pada umumnya guru dan mahasiswa mengetahui arti rerata atau rata-rata hitung ulangan suatu pelajaran di sekolah. Tetapi diantara kita para guru mungkin sama sekali tidak mengetahui apa itu statistika, sampel, populasi dan banyak lagi istilah-istilah lain dalam statistika yang tidak dipahami.
Dari uraian singkat di muka cukup dapat memberikan gambaran bahwa statistika memang sangat diperlukan, minimal penggunaan metodenya. Statistika bukan saja hanya diperlukan dalam penelitian atau riset, namun diperlukan pada berbagai bidang ilmu yang lain. Untuk itu pada makalah ini akan dibahas bagaimana Konsep dasar statistika.

PEMBAHASAN

1.     Sejarah Statistika
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah-istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium yang berarti “Dewan Negara” dan dalam bahasa Italia statista  yang berarti “Negarawan atau Politikus”.
Gottfried Achenwall (1974) menggunakan statistik dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai  ilmu tentang negara (state). Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi “Ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data”.
Sir John Sinclair memperkenalkan nama statistics dan pengertiannya  ke dalam bahasa Inggris. Statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan, namun pada abad 19 dan awal abad ke 20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang.
Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah adalah statistika inferensia, yang dikembangkan mulai pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke 20 oleh Ronald Fisher sebagai peletak dasar statistika inferensi, Karl Pearson tentang metode regresi linier, dan william Sealey Gosset meneliti problem sampel berukuran kecil.
Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astonomi hingga linguistika, bidang-bidang ekonomi, biologi, dan cabang-cabang terapannya serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika atau psikometrika.
2.     Pengertian Statistik dan statistika
Statistik merupakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Statistik yang menjelaskan suatu hal biasanya diberi nama statistik mengenai hal yang bersangkutan. Misalnya statistik penduduk, statistik kelahiran, statistik pendidikan, statistik produksi, statistik pertanian, statistik kesehatan dan masih banyak lagi nama-nama yang lainnya.
Statistika merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan riset  yang ada.
Ada dua cara untuk mempelajari statistika, yaitu statistika teoritis dan metode statistika.  Mempelajari statistika teoritis diperlukan dasar matematika yang kuat  dan mendalam. Namun dalam metode statistika yang diperlukan hanya dalam bagaimana cara/tehnik menggunakan statistika.
3.     Penggolongan Statistika
Berdasarkan tingkat pekerjaannya, statistik digolongkan menjadi
1.     Statistika Deskriptif yaitu statistik yang tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara menghimpun, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan atau menganalisis data angka, agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan.
2.     Statistika Inferensial/statistika induktif adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah. Dengan demikian statistika inferensial sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari statistika deskriptif.
Statistika deskriptif pada dasarnya merupakan fundamen dari ilmu statistik secara keseluruhan, ia merupakan dasar dan tulang punggung dari seluruh struktur ilmu statistik. Oleh karena itu untuk mempelajari atau memahami statistika inferensial, seseorang harus mempelajari statistika deskriptif terlebih dahulu.
4.     Ciri Khas Statistik
Pada dasarnya statistik sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri khusus, yaitu:
1.       Statistik selalu bekerja dengan angka atau bilangan (data kuntitatif). Untuk dapat melaksanakan tugasnya, statistik memerlukan bahan keterangan yang sifatnya kuantitatif. Jika statistik dikehendaki untuk dipergunakan sebagai alat analisis bagi data kualitatif, maka terlebih dahulu data kualitatif tersebut harus diubah atau dikonversi menjadi data kuantitatif. Proses pengubahan data kualitatif menjadi data kuantitatif dikenal dengan istilah kuantifikasi. Contoh: “pandai”, “cukup”, dan “kurang” merupakan bahan keterangan yang bersifat kualitatif mengenai prestasi belajar siswa. Agar dapat dianalisis secara statistik, data kualitatif tersebut harus diubah, misalnya yang disebut siswa “pandai” adalah mereka yang nilainya antara 80-100, “cukup” = 60-79, “kurang” = 30-59, “gagal”= 0-29. Atau siswa “pandai”=5 orang, “cukup”=30 orang, “kurang”= 3 orang danseterusya.
2.     Statistik bersifat objektif. Ini mengandung pengertian bahwa statistik selalu bekerja menurut objeknya, atau bekerja apa adanya. Kesimpulan yang dihasilkan oleh statistik sebagai ilmu pengetahuan semata-mata didasarkan data angka yang dihadapi dan diolah, dan bukan didasarkan pada subjektifitas atau pengaruh luar lainnya. Itulah sebabnya statistik sering dikatakan sebagai “alat penilai kenyataan”.
3.     Statistik bersifat universal. Ini mengandung pengertian bahwa ruang lingkup atau ruang gerak dan bidang garapan statistik tidaklah sempit. Statistik dapat digunakan dalam hampir semua cabang kegiatan hidup manusia. Misalnya dalam bidang perekonomian dikenal adanya statistik perdagangan, statistik pertanian, statistik perdagangan dan sebagainya. Kependudukan kita kenal adanya statistik kelahiran, statistik nikah, talak, cerai dan rujuk, dan sebagainya.

5.     Data Statistika,
Data statistik yaitu data yang berwujud angka/bilangan.  Bahan mentah statistik adalah angka/bilangan.
Tidak semua angka dapat disebut data statistik tetapi harus memenuhi persyaratan tertentu yaitu angka tadi harus menunjukkan ciri dari suatu penelitian yang bersifat agretatif. Penelitian yang dimaksud bersifat agretatif  adalah pertama penelitian itu boleh hanya mengenai satu individu saja namun pencatatannya harus secara berulang atau lebih dari satu kali. Kedua pencatatan boleh hanya dilakukan satu kali saja, tapi individu yang diteliti harus lebih dari satu.


5.1                      Penulisan data statistik dapat dibagi beberapa golongan, diantaranya:
5.1.1   Berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.      Data kontinu (data statistik  yang angka-angkanya merupakan deretan yang sambung menyambung). Contohnya: data tinggi badan adalah 150,1-150,2-150,3-150,4 dll.
2.      Data diskrit (data statistik yang tidak mungkin berbentuk pecahan)
 Contoh: data statistik tentang jumlah anggota keluarga 3,4,5.

5.1.2     Berdasarkan cara menyusun angkanya:
1.      Data nominal, yaitu data yang berdasarkan klasifikasi tertentu atau data yang hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif. Misalnya jenis kelamin, agama, warna kulit dll.
2.      Data ordinal, yaitu data yang berdasarkan atas urutan kedudukan atau data yang selain membedakan juga menunjukkan tingkatan. Misalnya pendidikan, tingkat kepuasan, peringkat dalam suatu kelompok, partai politik di Indonesia dll.
3.      Data interval, yaitu data statistik dimana terdapat jarak yang sama diantara hal-hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan. Misalnya waktu dan temperatur
5.2      Pengumpulan Data Statistik
            Bila kita ingin mengadakan penelitian atau penyelidikan ilmiah, kita memerlukan data, seperti telah disebutkan bahwa data itu adalah sebuah keterangan atau fakta tentang sesuatu. Data yang kita peroleh itu perlu diselidiki kembali agar apa yang diperoleh itu sesuai dengan kenyataannya. Tidak jarang data yang kita peroleh itu tidak melukiskan keadaan yang sebenarnya. Dalam pengumpulan data yang perlu diperhatikan mengapa data itu dikumpulkan, macam data apa yang dikumpilkan, di mana sumber data, dan bagaimana data dikumpulkan.
5.2.1   Mengapa Data Dikumpulkan?
         Data dikumpulkan karena kita ingin mengetahui tentang sesuatu, bila kita ingin mengetahui apakah siswa yang kita beri pelajaran  sudah memahami yang kita ajarkan, maka kita akan menyuruh mengerjakan soal-soal. Bila kita ingin mengetahui jumlah guru di Bandarlampung, maka kita harus mengumpulkan datanya.
5.2.2   Macam Data Apa Yang Dikumpulkan?
         Data yang dikumpulkan bisa berupa data kualitatif dan juga data kuantitatif. Data kualitatif misalnya mengelompokkan siswa ke dalam siswa yang pandai, sedang dan lemah. Data kuantitatif misalnya mengenai skor, berat badan, tinggi badan dan banyaknya.
5.2.3   Di Mana Sumber Data?
         Tempat menemukan data tentunya berbeda-beda tergantung dengan data apa yang diperlukan. Bila kita memerlukan jumlah guru di Bandarlampung maka data tersebut bisa di dapat dari dinas Diknas setempat. Bila kita memerlukan data peserta SNPTN, tempatnya di Dikti ataupun di Perguruan Tinggi Negeri.
5.2.4   Bagaimana Data Dikumpulkan?
         Data dapat dikumpulkan melalui tes dan non tes. Pada umumnya tes terdiri dari tipe uraian dan tipe objektif. Tipe objektif sendiri terdiri dari bentuk benar-salah, uraian singkat, memasangkan. Tipe uraian ada yang uraian singkat, terstruktur. Sedangkan non tes dapat berupa melengkapkan kalimat, angket, wawancara dan observasi.
5.2         Pengolahan Data

Pengolahan data adalah pemberian skor, pengelompokan, penghitungan, dan sebagainya mengenai data yang kita miliki, yang kita peroleh melalui tahap pengumpulan data. Nilai-nilai yang diperoleh mungkin dikelompokkan ke dalam kelompok baik, sedang, dan kurang. Mungkin juga dari nilai tersebut perlu dicari simpangan bakunya dan sebagainya.

5.3         Penyajian Data

Data yang telah dikumpulkan itu diolah. Agar data tersebut lebih mudah dipahami dan dimengerti maka perlu disusun atau disajikan.
Terdapat banyak cara bagaimana data disajikan, tentu saja tidak cukup hanya disajikan, tetapi juga harus jelas. Dalam menyajikan data dapat berupa tabel, grafik, diagram.
Fungsi dan Kegunaan Statistik Dalam Dunia Pendidikan
Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan terutama bagi para pendidik (pengajar, guru, dosen dan lain-lain) adalah menjadi alat bantu. Tidak dapat disangkal lagi bahwa dalam melaksanakan tugasnya, seorang pendidik akan senantiasa terlibat pada masalah penilaian atau evaluasi terhadap hasil pendidikan setelah anak didik menempuh proses pendidikan pada jangka waktu yang telah ditentukan.
Karena dalam kegiatan penilaian hasil pendidikan cara yang paling umum adalah dengan menggunakan data kuantitatif, maka tidak perlu diragukan lagi bahwa statistik dalam hal ini akan mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai alat bantu, yaitu alat bantu untuk mengolah, menganalisis dan menyimpulkan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan penilaian tersebut.
Bagi seorang pendidik yang profesional, statisik juga memiliki kegunaan yang cukup besar, sebab dengan menggunakan statistik sebagai alat bantu, maka berlandaskan data eksak ia akan dapat:
1.    Memperoleh gambaran baik secara khusus maupun secara umum tentang suatu gejala, keadaan atau peristiwa.
2.    Mengikuti perkembangan atau pasang surut mengenai gejala, keadaan atau peristiwa dari waktu ke waktu.
3.    Melakukan pengujian, apakah gejala yang satu berbeda dengan gejala yang lain atau tidak, jika terdapat perbedaan apakah perbedaan itu merupakan perbedaan yang berarti.
4.    Mengetahui apakah gejala yan satu ada hubungannya dengan gejala yang lain.
5.    Menyusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas dan jelas.
6.    Menarik kesimpulan secara logis, mengambil keputusan secara cepat, tepat
KESIMPULAN:
Statistik merupakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
Statistika merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan riset  yang ada.
Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah adalah statistika inferensia.
Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astonomi hingga linguistika, bidang-bidang ekonomi, biologi, dan cabang-cabang terapannya serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya.
Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan terutama bagi para pendidik (pengajar, guru, dosen dan lain-lain) adalah menjadi alat bantu.
Pada dasarnya statistik sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri khusus, yaitu: Statistik selalu bekerja dengan angka atau bilangan (data kuntitatif), bersifat objektif dan universal.
Berdasarkan sifatnya data statistik dibedakan menjadi, data kontinu dan data diskrit. Berdasarkan cara menyusun angkanya, data statistik dibedakan menjadi data nominal, data ordinal, dan Data interval.
Bila kita ingin mengadakan penelitian atau penyelidikan ilmiah, kita memerlukan data. Dalam pengumpulan data yang perlu diperhatikan mengapa data itu dikumpulkan, macam data apa yang dikumpulkan, di mana sumber data, dan bagaimana data dikumpulkan.









                                                DAFTAR PUSTAKA


Agresti, Alan; Finlay, Barbara. Statistical Methods for the Social Sciences. Second edition. Dellen Publishing Company, San Fransisco. California, 1986.

Ruseffendi, H.E.T. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan tinggi. Jakarta, 1990.

Sudjana, Metode Statistika, Tarsito. Bandung, 2005.

Walpole, Ronald. Pengantar Statistika, Gramedia. Jakarta, 1997.