PENDAHULUAN
Sejak
dulu statistika merupakan ilmu yang sangat penting, bukan saja sebagai ilmu
yang dipelajari di sekolah termasuk perguruan tinggi tetapi juga sebagai ilmu
terapan. Penerapannya misalnya dalam ekonomi, pendidikan, managemen, biologi,
riset, dan dalam kegiatan masyarakat
lainnya.
Pemerintah
menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan juga untuk
membuat rencana masa datang. Pimpinan mengambil manfaat dari kegunaan
statistika untuk melakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam menjalankan
tugasnya, diantaranya: perlukah mengangkat pegawai baru, sudah waktunyakah
membeli mesin baru, bagaimanakah kemajuan usaha dari tahun-tahun yang lalu dan
masih banyak lagi. Penggunaan penting lainnya dari statistika ialah untuk
meramalkan kejadian-kejadian yang akan datang. Misalnya ramalan cuaca, ramalan
jumlah penduduk di waktu yang akan datang, ramalan keadaan angin, dan badai
terutama bagi para nelayan serta banyak lagi kegunaan lainnya.
Fakta
atau gambaran yang disampaikan melalui statistik pada umumnya bersifat normatif
dan hemat atau praktis, sebab berbagai informasi itu disarikan dalam gambaran-gambaran
yang sederhana baik berupa tabel, maupun diagram, namun memiliki makna yang
luas.
Sebagian
kita tidak mendapatkan pengetahuan statistika secara mendalam. Walaupun begitu,
paling tidak kita mempunyai pengertian tentang statistika, meskipun tidak banyak.
Pada
umumnya guru dan mahasiswa mengetahui arti rerata atau rata-rata hitung ulangan
suatu pelajaran di sekolah. Tetapi diantara kita para guru mungkin sama sekali
tidak mengetahui apa itu statistika, sampel, populasi dan banyak lagi
istilah-istilah lain dalam statistika yang tidak dipahami.
Dari
uraian singkat di muka cukup dapat memberikan gambaran bahwa statistika memang
sangat diperlukan, minimal penggunaan metodenya. Statistika bukan saja hanya
diperlukan dalam penelitian atau riset, namun diperlukan pada berbagai bidang
ilmu yang lain. Untuk itu pada makalah ini akan dibahas bagaimana Konsep dasar
statistika.
PEMBAHASAN
1. Sejarah Statistika
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah-istilah
dalam bahasa latin modern statisticum
collegium yang berarti “Dewan Negara” dan dalam bahasa Italia statista yang berarti “Negarawan atau Politikus”.
Gottfried Achenwall (1974)
menggunakan statistik dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama
bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai ilmu tentang negara (state). Pada awal abad
ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi “Ilmu mengenai pengumpulan dan
klasifikasi data”.
Sir John Sinclair memperkenalkan nama
statistics dan pengertiannya ke dalam
bahasa Inggris. Statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang
dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan, namun pada abad 19 dan
awal abad ke 20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam
matematika, terutama peluang.
Cabang statistika yang pada saat ini
sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah adalah statistika inferensia, yang dikembangkan mulai pertengahan abad
ke-19 dan awal abad ke 20 oleh Ronald Fisher sebagai peletak dasar statistika
inferensi, Karl Pearson tentang metode regresi linier, dan william Sealey
Gosset meneliti problem sampel berukuran kecil.
Penggunaan statistika pada masa
sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai
dari astonomi hingga linguistika, bidang-bidang ekonomi, biologi, dan
cabang-cabang terapannya serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika
dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti
ekonometrika, biometrika atau psikometrika.
2. Pengertian Statistik dan statistika
Statistik merupakan
kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam tabel dan atau
diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Statistik yang
menjelaskan suatu hal biasanya diberi nama statistik mengenai hal yang
bersangkutan. Misalnya statistik penduduk, statistik kelahiran, statistik
pendidikan, statistik produksi, statistik pertanian, statistik kesehatan dan
masih banyak lagi nama-nama yang lainnya.
Statistika merupakan
pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau
penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan
riset yang ada.
Ada dua cara untuk mempelajari
statistika, yaitu statistika teoritis dan metode statistika. Mempelajari statistika teoritis diperlukan
dasar matematika yang kuat dan mendalam.
Namun dalam metode statistika yang diperlukan hanya dalam bagaimana cara/tehnik
menggunakan statistika.
3. Penggolongan Statistika
Berdasarkan tingkat pekerjaannya,
statistik digolongkan menjadi
1. Statistika
Deskriptif yaitu statistik yang tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara
menghimpun, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan atau menganalisis data
angka, agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai
suatu gejala, peristiwa atau keadaan.
2.
Statistika Inferensial/statistika induktif adalah
statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai
alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari
sekumpulan data yang telah disusun dan diolah. Dengan demikian statistika
inferensial sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari statistika
deskriptif.
Statistika deskriptif pada dasarnya
merupakan fundamen dari ilmu statistik secara keseluruhan, ia merupakan dasar
dan tulang punggung dari seluruh struktur ilmu statistik. Oleh karena itu untuk
mempelajari atau memahami statistika inferensial, seseorang harus mempelajari
statistika deskriptif terlebih dahulu.
4. Ciri Khas Statistik
Pada dasarnya statistik sebagai ilmu
pengetahuan memiliki tiga ciri khusus, yaitu:
1. Statistik selalu
bekerja dengan angka atau bilangan (data kuntitatif). Untuk dapat melaksanakan
tugasnya, statistik memerlukan bahan keterangan yang sifatnya kuantitatif. Jika
statistik dikehendaki untuk dipergunakan sebagai alat analisis bagi data
kualitatif, maka terlebih dahulu data kualitatif tersebut harus diubah atau
dikonversi menjadi data kuantitatif. Proses pengubahan data kualitatif menjadi
data kuantitatif dikenal dengan istilah kuantifikasi.
Contoh: “pandai”, “cukup”, dan “kurang” merupakan bahan keterangan yang
bersifat kualitatif mengenai prestasi belajar siswa. Agar dapat dianalisis
secara statistik, data kualitatif tersebut harus diubah, misalnya yang disebut
siswa “pandai” adalah mereka yang nilainya antara 80-100, “cukup” = 60-79,
“kurang” = 30-59, “gagal”= 0-29. Atau siswa “pandai”=5 orang, “cukup”=30 orang,
“kurang”= 3 orang danseterusya.
2. Statistik bersifat
objektif. Ini mengandung pengertian bahwa statistik selalu bekerja menurut
objeknya, atau bekerja apa adanya. Kesimpulan yang dihasilkan oleh statistik
sebagai ilmu pengetahuan semata-mata didasarkan data angka yang dihadapi dan
diolah, dan bukan didasarkan pada subjektifitas atau pengaruh luar lainnya.
Itulah sebabnya statistik sering dikatakan sebagai “alat penilai kenyataan”.
3. Statistik
bersifat universal. Ini mengandung pengertian bahwa ruang lingkup atau ruang
gerak dan bidang garapan statistik tidaklah sempit. Statistik dapat digunakan
dalam hampir semua cabang kegiatan hidup manusia. Misalnya dalam bidang
perekonomian dikenal adanya statistik perdagangan, statistik pertanian,
statistik perdagangan dan sebagainya. Kependudukan kita kenal adanya statistik
kelahiran, statistik nikah, talak, cerai dan rujuk, dan sebagainya.
5. Data Statistika,
Data statistik yaitu data yang berwujud
angka/bilangan. Bahan mentah statistik
adalah angka/bilangan.
Tidak semua angka dapat disebut data
statistik tetapi harus memenuhi persyaratan tertentu yaitu angka tadi harus
menunjukkan ciri dari suatu penelitian yang bersifat agretatif. Penelitian yang
dimaksud bersifat agretatif adalah pertama penelitian itu boleh hanya
mengenai satu individu saja namun pencatatannya harus secara berulang atau
lebih dari satu kali. Kedua pencatatan boleh hanya dilakukan satu kali saja,
tapi individu yang diteliti harus lebih dari satu.
5.1
Penulisan data statistik dapat
dibagi beberapa golongan, diantaranya:
5.1.1 Berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.
Data kontinu (data statistik yang angka-angkanya merupakan deretan yang
sambung menyambung). Contohnya: data tinggi badan adalah 150,1-150,2-150,3-150,4
dll.
2. Data diskrit (data
statistik yang tidak mungkin berbentuk pecahan)
Contoh: data statistik tentang jumlah anggota
keluarga 3,4,5.
5.1.2 Berdasarkan cara
menyusun angkanya:
1.
Data nominal, yaitu data yang berdasarkan klasifikasi
tertentu atau data yang hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif.
Misalnya jenis kelamin, agama, warna kulit dll.
2.
Data ordinal, yaitu data yang berdasarkan atas urutan kedudukan
atau data yang selain membedakan juga menunjukkan tingkatan. Misalnya
pendidikan, tingkat kepuasan, peringkat dalam suatu kelompok, partai politik di
Indonesia dll.
3.
Data interval, yaitu data statistik dimana terdapat
jarak yang sama diantara hal-hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan.
Misalnya waktu dan temperatur
5.2 Pengumpulan Data Statistik
Bila kita ingin mengadakan penelitian
atau penyelidikan ilmiah, kita memerlukan data, seperti telah disebutkan bahwa
data itu adalah sebuah keterangan atau fakta tentang sesuatu. Data yang kita
peroleh itu perlu diselidiki kembali agar apa yang diperoleh itu sesuai dengan
kenyataannya. Tidak jarang data yang kita peroleh itu tidak melukiskan keadaan
yang sebenarnya. Dalam pengumpulan data yang perlu diperhatikan mengapa data
itu dikumpulkan, macam data apa yang dikumpilkan, di mana sumber data, dan
bagaimana data dikumpulkan.
5.2.1 Mengapa
Data Dikumpulkan?
Data dikumpulkan karena kita ingin
mengetahui tentang sesuatu, bila kita ingin mengetahui apakah siswa yang kita
beri pelajaran sudah memahami yang kita
ajarkan, maka kita akan menyuruh mengerjakan soal-soal. Bila kita ingin
mengetahui jumlah guru di Bandarlampung, maka kita harus mengumpulkan datanya.
5.2.2 Macam Data Apa Yang Dikumpulkan?
Data yang dikumpulkan bisa berupa data
kualitatif dan juga data kuantitatif. Data kualitatif misalnya mengelompokkan
siswa ke dalam siswa yang pandai, sedang dan lemah. Data kuantitatif misalnya
mengenai skor, berat badan, tinggi badan dan banyaknya.
5.2.3 Di Mana Sumber Data?
Tempat menemukan data tentunya
berbeda-beda tergantung dengan data apa yang diperlukan. Bila kita memerlukan
jumlah guru di Bandarlampung maka data tersebut bisa di dapat dari dinas Diknas
setempat. Bila kita memerlukan data peserta SNPTN, tempatnya di Dikti ataupun
di Perguruan Tinggi Negeri.
5.2.4 Bagaimana Data Dikumpulkan?
Data dapat dikumpulkan melalui tes dan
non tes. Pada umumnya tes terdiri dari tipe uraian dan tipe objektif. Tipe
objektif sendiri terdiri dari bentuk benar-salah, uraian singkat, memasangkan.
Tipe uraian ada yang uraian singkat, terstruktur. Sedangkan non tes dapat
berupa melengkapkan kalimat, angket, wawancara dan observasi.
5.2
Pengolahan
Data
Pengolahan data adalah pemberian
skor, pengelompokan, penghitungan, dan sebagainya mengenai data yang kita
miliki, yang kita peroleh melalui tahap pengumpulan data. Nilai-nilai yang
diperoleh mungkin dikelompokkan ke dalam kelompok baik, sedang, dan kurang.
Mungkin juga dari nilai tersebut perlu dicari simpangan bakunya dan sebagainya.
5.3
Penyajian
Data
Data
yang telah dikumpulkan itu diolah. Agar data tersebut lebih mudah dipahami dan
dimengerti maka perlu disusun atau disajikan.
Terdapat
banyak cara bagaimana data disajikan, tentu saja tidak cukup hanya disajikan,
tetapi juga harus jelas. Dalam menyajikan data dapat berupa tabel, grafik,
diagram.
Fungsi
dan Kegunaan Statistik Dalam Dunia Pendidikan
Fungsi yang dimiliki oleh statistik
dalam dunia pendidikan terutama bagi para pendidik (pengajar, guru, dosen dan
lain-lain) adalah menjadi alat bantu. Tidak dapat disangkal lagi bahwa dalam
melaksanakan tugasnya, seorang pendidik akan senantiasa terlibat pada masalah
penilaian atau evaluasi terhadap hasil pendidikan setelah anak didik menempuh
proses pendidikan pada jangka waktu yang telah ditentukan.
Karena dalam kegiatan penilaian hasil
pendidikan cara yang paling umum adalah dengan menggunakan data kuantitatif,
maka tidak perlu diragukan lagi bahwa statistik dalam hal ini akan mempunyai
fungsi yang sangat penting sebagai alat bantu, yaitu alat bantu untuk mengolah,
menganalisis dan menyimpulkan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan penilaian
tersebut.
Bagi seorang pendidik yang
profesional, statisik juga memiliki kegunaan yang cukup besar, sebab dengan
menggunakan statistik sebagai alat bantu, maka berlandaskan data eksak ia akan
dapat:
1.
Memperoleh gambaran baik secara khusus maupun secara
umum tentang suatu gejala, keadaan atau peristiwa.
2.
Mengikuti perkembangan atau pasang surut mengenai
gejala, keadaan atau peristiwa dari waktu ke waktu.
3.
Melakukan pengujian, apakah gejala yang satu berbeda
dengan gejala yang lain atau tidak, jika terdapat perbedaan apakah perbedaan
itu merupakan perbedaan yang berarti.
4.
Mengetahui apakah gejala yan satu ada hubungannya dengan
gejala yang lain.
5.
Menyusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan
teratur, ringkas dan jelas.
6.
Menarik kesimpulan secara logis, mengambil keputusan
secara cepat, tepat
KESIMPULAN:
Statistik merupakan kumpulan data, bilangan
maupun non bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram yang melukiskan
atau menggambarkan suatu persoalan.
Statistika merupakan pengetahuan yang
berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau
penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan
riset yang ada.
Cabang
statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode
ilmiah adalah statistika inferensia.
Penggunaan
statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu
pengetahuan, mulai dari astonomi hingga linguistika, bidang-bidang ekonomi,
biologi, dan cabang-cabang terapannya serta psikologi banyak dipengaruhi oleh
statistika dalam metodologinya.
Fungsi yang
dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan terutama bagi para pendidik
(pengajar, guru, dosen dan lain-lain) adalah menjadi alat bantu.
Pada dasarnya statistik sebagai ilmu
pengetahuan memiliki tiga ciri khusus, yaitu: Statistik selalu bekerja dengan
angka atau bilangan (data kuntitatif), bersifat objektif dan universal.
Berdasarkan sifatnya data statistik dibedakan
menjadi, data kontinu dan data diskrit. Berdasarkan cara menyusun angkanya,
data statistik dibedakan menjadi data nominal, data ordinal, dan Data interval.
Bila
kita ingin mengadakan penelitian atau penyelidikan ilmiah, kita memerlukan
data. Dalam pengumpulan data yang perlu diperhatikan mengapa data itu
dikumpulkan, macam data apa yang dikumpulkan, di mana sumber data, dan
bagaimana data dikumpulkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Agresti, Alan; Finlay, Barbara. Statistical Methods for the Social Sciences.
Second edition. Dellen Publishing Company, San Fransisco. California, 1986.
Ruseffendi, H.E.T. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Pendidikan tinggi. Jakarta, 1990.
Sudjana, Metode Statistika, Tarsito. Bandung, 2005.
Walpole,
Ronald. Pengantar Statistika,
Gramedia. Jakarta, 1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar